Pages

Minggu, 13 September 2015

Kebangkitan Freddy Krueger: Review Film Nightmare on Elm Street (Remake)



Kalian pecinta film horor pasti hafal siapa Freddy Krueger. Sosok bertopi dengan luka bakar di sekujur tubuh dan sarung berpisau tajam terpasang memanjang beralur di jemari, serta sweater belang-belang hitam merah yang khas. Yap, bisa dibilang chara ini emang jadi salah satu karakter populer di kancah perfilman horor. Gaung namanya bahkan barangkali melebihi filmnya sendiri, Nightmare on Elm Street.


gambar: Freddy Krueger

Ngomong-ngomong soal film itu, baru-baru ini aku nonton remake-annya. Sebenernya ini film udah keluar lama sih, tapi berhubung aku baru nonton jadi ga papalah kalo dibahas sekarang. Film ini dirilis tahun 2010 dan berkisah seputar pembalasan dendam Freddy terhadap anak-anak yang menyebabkan kematiannya.
Aku pernah nonton versi originalnya, tapi udah dulu banget, kalo ga salah pas aku masih SD atau awal SMP. Jadi aku juga udah lupa gimana detail ceritanya. Yang masih berbekas di kepalaku cuma sosok serem si freddy doang, sisanya ga ingat. Aku juga pernah nonton Freddy vs Jason, crossover-nya Nightmare on Elm Street dengan Friday the 13th . Kalo ga salah aku malah lebih dulu nonton versi crossover-nya sebelum versi aslinya. Dan lagi-lagi ngga banyak yang bisa kuingat dari dari versi itu. Adegan yang tersisa di kepalaku cuma bagian Freddy berantem melawan Jason di tengah kolam (atau danau? entahlah).

Garis besar ceritanya begini: alkisah beberapa remaja SMA mulai mengalami mimpi buruk. Mereka dihantui sosok pria dengan luka bakar di sekujur tubuh dan memiliki senjata berupa claw glove, sarung tangan dengan pisau-pisau tajam yang terpasang di tangan hingga jemari. Satu per satu para remaja yang dihantui itu kemudian dibunuh dalam tidur.

Dengan sisa ingatan yang super seadanya, aku nonton Nightmare on Elm Street versi 2010. Dan kesan yang kudapat agak flat. Aku ga mendapatkan sensasi mencekik seperti saat  nonton The Ring atau The Conjuring. Kenapa ya? Apa karena mereka punya tipe horor yang berbeda? Ga tahu deh aku bukan kritikus film profesional. Tapi menurutku, kematian Dean di awal film kurang dahsyat dalam rangka memenuhi fungsi opening horror.  Terus, scare jump-nya juga kurang greget, misalnya pas Nancy lagi ketiduran di bathtub lalu tiba-tiba tangan berpisau Freddy menyembul dari air. Sekedar kaget sih iya, tapi kurang meninggalkan sensasi. Ya kaget doang ga lebih.


Nancy tertidur di bathtub

Oh iya, di versi remake ini aku baru nyadar kalo si Freddy itu pengidap pedofilia semasa hidup. Pas nonton versi asli dulu rasa-rasanya aku lempeng aja tuh. Ga nyadar. Mungkin karna dulu aku masih bocah kali ya, cuma doyan horor tapi ga ngerti bahasa implisit hehe.. yang penting dulu kan bisa jejeritan haha.. Eh, atau karena emang storyline-nya yang diubah? Who know, ntar cek sendiri aja ya..
Kalo di rate dalam skala 5, aku kasih Nightmare on Elm Street remake 2/5.
And then, waktunya menampilakan review dari kritikus pro. Kritik berikut kukutip dari wikipedia, lagi males ke sumber asli soalnya (LOL). Let’s check!
- Rotten Tomatoes memberi skor rata-rata 3,7 dari skala 10. Nightmare on Elm Street versi remake dinilai mempunyai daya tarik visual tetapi kurang menyuguhkan kejutan dalam cerita. Singkat kata twist-nya kurang nendang.
- Matacritic membari skor C+ dari skala A+ sampai F.
- dll, yang intinya versi remake ini kurang sukses menghadirkan sensasi horor yang setara dengan versi ori-nya.
Yah, biarpun kritikus cenderung menilai Nightmare on Elm Street remake kurang sukses, tapi film ini berhasil meraih predikat Best Horror Film dari People’s Choice Award 2011.
Pernah nonton Nightmare on Elm Street remake version? bagaimana menurut kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar