Pengertian
Pernah mendengar istilah gori oshi atau gori push? Bagi
kalian yang berkecimpung dan mengikuti dunia idols atau dunia hiburan Jepang,
barangkali sesekali akan mendengar istilah ini. Gori oshi atau gori push
merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut talent, idol, ataupun pekerja
hiburan lain yang didorong dan dimarketisasi besar-besaran oleh menejemen atau
agensi.
Baru-baru ini di sebuah forum penggemar AKB48G tengah berredar topik
panas tentang pantas atau tidak
pantasnya member-member tertentu mendapat spot di posisi senbatsu. Beberapa
nama member secara obvious merupakan favorit menejemen dan mendapat
garansi untuk mengisi spot senbatsu.
Kemudian, di forum dan blog-blog penggemar drama Jepang juga sempat
bergulir topik hangat tentang dua aktris dari agensi berpengaruh yang
memberoleh peran mayor di beberapa drama dan film, kendati penampilan mereka
dinilai kurang memuaskan.
Contoh Kasus Gori Push
Beberapa contoh yang cukup familiar adalah yang terjadi di tubuh AKB48. Sebutlah nama-nama seperti Maeda Atsuko,
Matsui Jurina, Shimazaki Haruka, dan yang tengah hangat adalah Miyawaki Sakura.
Maeda Atsuko di Moshidora Live-Action Movie (2011)
Maeda Atsuko konon ditunjuk oleh Yasushi Akimoto untuk menjadi perma
center AKB48. Maeda dipromosikan sebagai wajah grup. Hal ini mengundang
berbagai reaksi dari internal grup maupun fans, karena jika diukur dari segi
popularitas, beberapa member lain yang konon lebih layak mengemban tugas
tersebut. Dengan menjadi wajah grup, maeda memperoleh promosi yang besar,
misalnya mendapat screentime mayor di MV, lead role di drama, dll.
Matsui Jurina as Fukuna at Lady Maiko (2015)
Shimazaki Haruka at Shiritsu Bakaleya Kouko (2012)
Miyawaki Sakura at Majisuka Gakuen 4 (2015)
Matsui Jurina, main center SKE48
yang tampaknya sangat difavoritkan oleh sang produser grup, di-push habis-habisan baik di SKE maupun
di AKB. Sama seperti Maeda, Matsui
Jurina memperoleh garansi-garansi tertentu. Shimazaki Haruka, member dari
generasi ke-9 AKB ini di-push setelah Maeda lulus dari grup. Shimazaki menjadi
pemeran utama dalam drama kerjasama AKS dan Johnny Entertainment berjudul Shiritsu
Bakaleya Kouko, lalu Majisuka
Gakuen 3 dan 4. Miyawaki Sakura, member HKT yang di-dobeltim-kan di
AKB ini telah di-push sebagai front member sejak awal HKT dibentuk. Dan
promosi besar-besaran atas dirinya makin menguat ketika ia berhasil menembus
lapis senbatsu saat pemilu senbatsu AKB48G.
Ikoma Rina debut (2012)
Kasus lain juga terjadi di official rival AKB, yakni Nogizaka46. Ikoma
Rina, center pertama Nogi memperoleh dorongan masif dari menejemen. Ia
mendapatkan posisi center dalam lima single pertama. Ia juga member pertama yang
diberi lagu solo kendati warna suara dan kemampuan vokalnya kurang sesuai untuk
diproyeksikan menjadi penyanyi solo.
Dalam ranah seni peran, bagi kalian yang mengikuti perkembangan drama
dan film pasti pernah mendengar nama Takei Emi dan Gouriki Ayame. Dua talent muda
yang bernaung di bawah agensi Oscar Promotion ini tengah menjadi hot demand.
Konon berkat pengaruh yang dimiki Oscar Pro, dua talent ini berhasil
mendapatkan peran-peran utama dalam berbagai drama dan film.
Takei Emi at Rurouni Kenshin (2012)
Gouriki Ayame at Mirai Nikki (2012)
Takei moncer lewat drama Asuko March dan trilogi Rurouni
Kenshin Movie, sedangkan Gouriki membintangi Mirai Nikki live-action
drama dan Kuroshitsuji. Mereka tampil di hampir setiap musim drama. Selain
itu, mereka merambah pula dunia tarik suara dan modelling. So, boleh dibilang,
mereka ada dimana-mana. Agensi besar yang mem-back up mereka benar-benar
tidak sekedar meratakan jalan, tetapi juga mendorong mereka ke muka publik.
Efek Samping Gori Push
Jika berjalan baik, gori push memang mendatangkan recognisi dari
publik. Akan tetapi gori push juga memilki efek samping di sana sini.
Salah satu efek samping yang paling
tampak adalah bertambahnya anti. Di AKB48G, Maeda Atsuko, Matsui Jurina,
dan Shimazaki Haruka, (serta Miyawaki Sakura recently, thanks to her
mega-push and her SSK’s speech) adalah
member-member dengan jumlah anti yang fantastis.
Di grup rival-nya Ikoma Rina juga mendulang anti yang tak henti
membayangi. Bahkan barangkali Ikoma terbilang kurang beruntung sebab fandom
Nogi dipenuhi fans yang kurang menyukai gori push, sehingga push yang
dilakukan menejemen terhadapnya justru kurang sukses. Terbukti dari penawaran
tiket handshakenya yang cukup rendah untuk ukuran front member.
Penjualan paket DVD Oshi, Doko? Ikoma juga lebih rendah dari Wakatsuki
Yumi yang level promosinya berada di bawahnya.
Dalam hal seni peran, Takei dan Gouriki adalah nama-nama yang cukup
dibenci. Rata-rata penikmat drama dan film Jepang melabeli akting mereka sebagai
akting yang kurang menginspirasi dan datar. Akting mereka pada dasarnya tidak
buruk. Akan tetapi perlakuan agensi yang mendorong mereka mengikuti
proyek-proyek mayor dimana mereka menjadi pemain utama, membuka mata penikmat
drama dan film Jepang tentang terbatasnya jangkauan akting mereka. Seringkali penonton
mengkritisi ekspresi mereka yang terlalu dipaksakan dan tidak natural.
And, Finally My Cup of Tea..
Aku pribadi kurang menyukai gori push yang random pick. Dalam
kasus AKB48G misalnya, aku kurang suka pada push yang diberikan pada
Matsui Jurina. Berkat imej yang dilekatkan padanya, fans sering kali me-overrated
kemampuan dance-nya. Tapi aku berusaha tetap open mind, ketika
Matsui mampu menunjukkan sikap yang layak dan prestasi, maka aku tetap memberi
apresiasi dan menghormati. Baru-baru ini aku salut dengan keputusannya mendur
dari posisi doble tim-nya di AKB untuk fokus di SKE.
Untuk kasus sejenis duo Oscar Pro, Takei dan Gouriki, sejauh ini belum
ada drama atau film mereka yang benar-benar membuatku jatuh hati. Mereka tidak
buruk, tapi bagiku kurang outstanding
sehingga setelah nonton, karakter yang mereka perankan akan ikut
terlupakan. Tapi mereka masih tergolong angkatan muda, jadi perjalanan mereka
masih cukup panjang. Dan, siapa tahu gaya akting mereka akan berkembang dan
merhasil merebut hatiku. So, aku masih membuka lebar kesempatan J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar